MALAM YANG MENCEKAM
Oleh Juswandi
Senja datang lagi di ujung sore di ufuk barat
perlahah-lahan putihnya awa berganti cahaya kemerahan
samar-samar matahari mulai menenggelamkan wajahnya dalam kegelapan malam
tak terasa sinar kemerahaan berubah menjadi gelap gulita
Terangnya sinar sang surya dicakrawala pagi
kini tergantikan oleh samar-samar cahaya bulan dikeagungan malam
begitu tenang dan damai bulan dan bintang bercengkrama dengan riangnnya
mendengarkan nyanyian malam dari penghuni malam
Begitu tajam pandangan sang penguasa malam
memandang begitu dalam seaakan-akan memecah kesunyiaan hati yang sedang gusar
menghancurkan kerasnya kesombongan hati yang menguasai malam
Mencoba berbisik hati ini yang terkurung dalam gua kebohongan
mencoba berteriak dalam kesunyiaan malam yang dingin
dalam jiwa yang lemah tak bertenaga
dalam kekosongan pikiranku yang berkelana jauh mengitari bumi
Seaakan ingin merobohkan tembok-tembok kebohongan sang penguasa
namun sang malam tak tinggal diam menyergap dengan kegelapannya
mnyeringai dengan gelap gulita yang mencekam jiwa
memenjarakan hati dalam jiwa yang sunyi
Senin, 23 Maret 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar