Selasa, 24 Maret 2015

Tagged Under:

Kopi Lebih Mudah Tumpah dari Latte, Ini Penjelasan Ilmiahnya

By: DoniN On: 07.39
  • Share The Gag


  • Kopi Lebih Mudah Tumpah dari Latte, Ini Penjelasan IlmiahnyaIlustrasi kopi (MorgueFile/Hotblack)
    Pesan seorang pelayan di gerai kopi Starbucks telah menarik perhatian Emilie Dressaire, seorang asisten profesor di Fakultas Teknik Universitas New York. Pesannya begini, “Anda tak perlu penutup untuk mencegah latte Anda tumpah.”

    Lalu, seorang koleganya, Alban Sauret, peneliti di French National Center for Scientific Research, juga bercerita dirinya mendapati fenomena yang sama pada minuman bir yang penuh busa.

    Seperti dilansir Washington Post, Kamis (26/2), cerita itu kemudian menginspirasi Dressaire untuk melakukan penelitian khusus. Dia menyimpulkan, rahasia mengapa cairan latte tak mudah tumpah ketimbang kopi biasa ada pada busanya.   

    Busa di permukaan minuman latte berhasil meredam cairan minuman supaya tak tumpah ketika wadahnya bergerak.

    Untuk menguji hal tersebut, Dressaire kemudian melakukan percobaan dengan container tanpa tutup, yang masing-masing diisi air, gliserin, dan sabun pencuci piring.

    Mereka menerapkan dua tipe gerakan pada gelas percobaan, yaitu: sentakan yang cepat dan goyangan yang stabil. Keduanya direkam dengan kamera. Mereka juga melakukan eksperimen yang sama dengan kopi dan bir.
     
    Pada penelitian yang dimuat di jurnal Physics of Fluids itu, tim itu mendapati bahwa friksi antara gelembung dan dinding gelas membantu minuman agar tak tumpah. Hanya butuh lima lapisan gelembung untuk menurunkan gelombang 10 kali.

    Hasil studi ini sebetulnya tak hanya sekadar pengetahuan. Penelitian ini juga membantu para ahli menemukan metode terbaik dalam mentransportasikan cairan yang berbahaya.

    “Apa yang kami observasi pada secangkir kopi, terjadi saban kali Anda membawa cairan dalam sebuah container yang tidak penuh,” kata Dressaire, seperti dikutip Popular Science, Kamis (26/2).

    Mereka berharap, penelitian ini membantu dalam metode pengapalan cairan, termasuk cairan yang berbahaya. Ketimbang memakai bantalan-bantalan busa yang solid, mereka menyarankan penggunaan busa dari cairan itu sendiri.

    0 komentar:

    Posting Komentar