Selasa, 24 Maret 2015

Tagged Under:

Berkunjung ke Jin De Yuan, Kelenteng Berumur Ratusan Tahun

By: DoniN On: 07.16
  • Share The Gag
  • Berkunjung ke Jin De Yuan, Kelenteng Berumur Ratusan TahunPintu masuk utama Vihara Dharma Bhakti atau Kelenteng Jin De Yuan yang berada di kawasan Petak Sembilan. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
    Tok..tok..tok..tok. Suara getokan palu terdengar saat memasuki kawasan Vihara Dharma Bhakti atau yang lebih dikenal dengan Kelenteng Jin De Yuan di kawasan Petak Sembilan, Jakarta. Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, kelenteng ternyata sedang bersolek.

    Di kawasan kelenteng yang berdiri sejak tahun 1650 itu, terlihat beberapa pekerja bangunan yang sedang memperbaiki lantai, atap, dan membersihkan kelenteng untuk agar dalam perayaan Imlek nanti masyarakat bisa lebih nyaman beribadah.

    "Salah satu aktivitas menjelang Imlek, kelentengnya dibersihkan dan diperbaiki," kata salah satu pengurus kelenteng, Suherman atau Yu Ie, kepada CNN Indonesia.

    Meski terdengar suara gergaji mesin atau getokan palu, beberapa umat yang sedang melaksanakan sembahyang pun seolah tak terpengaruh. Mereka tetap khusyuk melaksanakan ibadahnya.

    Begitu menjejakan kaki di kelenteng, mereka pun bergegas mengambil hio dan menyalakannya dengan api lilin yang telah disediakan. Mereka lantas bersembahyang di depan hiolo untuk memohon doa pada Sang Pencipta.

    Salah satu warga etnis Tionghoa di kawasan Glodok yang ditemui CNN Indonesia, Maria, menyatakan kedatangannya ke kelenteng hari ini untuk beribadah menyambut tahun baru. "Nanti pas imlek saya enggak ke sini. Enggak kuat. Ramai dan penuh pasti," ujar perempuan berumur 70-an tersebut.

    Kawasan kelenteng seluas 3000 meter persegi itu memang cukup padat saat perayaan Imlek tiba. Suherman mengatakan, sekitar 5000 umat akan datang beribadah di kelenteng tersebut pada tiap perayaan Imlek. "Sekitar 5000, tapi enggak sekaligus. Ganti-gantian. Satu orang ibadahnya paling satu jam," ujarnya.
    Vihara Dharma Bhakti atau Kelenteng Jin De Yuan yang berada di kawasan Petak Sembilan. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)

    Kelenteng Jin De Yuan merupakan salah satu kelenteng tertua di Jakarta. Usianya sudah lebih dari 360 tahun. Awalnya, kelenteng ini bernama Kim Tek Ie yang artinya kebajikan emas.

    Ada tiga bangunan di dalam kompleks kelenteng. Bangunan pertama disebut Raja Neraka dan dibangun tahun 1824. Bangunan kedua berdiri di halaman Jin de Yuan, dan dibangun tahun 1830. Sedangkan bangunan utama terletak di bagian tengah kelenteng.

    "Ini juga menjadi salah satu kelenteng yang terbesar di Jakarta, selain yang di Ancol," kata Suherman.

    Kelenteng yang berada di Jalan Kemenangan 3 atau berada di wilayah Petak Sembilan ini konon dulunya adalah rumah seorang kapten Tionghoa bernama Kwee Hoen.

    Atap kelenteng tetap menggunakan genteng berwarna cokelat laiknya bangunan tua di Jakarta. Di sisi kanan dan kirinya dihiasi oleh sepasang naga yang sedang merebut sebutir mutiara. Keseluruhan kelenteng dicat dengan warna merah dan kuning.

    Jin De Yuan juga dikenal salah satu dari empat kelenteng yang besar yang dikelola oleh Kong Koan atau Dewan Tionghoa. Mereka adalah Kelenteng Goenoeng Sari, Kelenteng Toa Peh Kong (di Ancol), Kelenteng Jin De yuan sendiri serta kelenteng Hian Thian Shang Te Bio di Tanah Tandjoeng yang sekarang sudah musnah.

    0 komentar:

    Posting Komentar