Selasa, 24 Maret 2015

Tagged Under:

Banyak Sampah Dibuang Ke Laut, Wisata Gili Trawangan Terancam

By: DoniN On: 07.19
  • Share The Gag


  • Banyak Sampah Dibuang Ke Laut, Wisata Gili Trawangan TerancamSkitterPhoto
    Memang tidak mudah untuk mengembangkan suatu destinasi wisata baru. Harus dibutuhkan perencanaan dan pemetaan yang tepat.

    Terkait dengan rencana Kementerian Pariwisata mengembangkan wisata bahari Indonesia, Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) meminta pemerintah untuk memetakan pulau-pulau yang ada di Indonesia untuk mendukung pengembangan wisata bahari.

    Ketua BPPI, Wiryanti Sukamdani pun meminta pemerintah melihat kesiapan pulau-pulau yang akan masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

    "Marine tourism sangat potensial. Kalau barangnya enggak siap, kita susah memasarkan secara besar-besaran," kata Ketua BPPI Wiryanti Sukamdani di Jakarta, Rabu, dalam acara Seminar Peningkatan Konektivitas Pulau-Pulau di Indonesia untuk Pengembangan Wisata Bahari, di Gedung Kementerian Pariwisata, Selasa (10/3).

    Perempuan yang akrab disapa Yanti itu menuturkan, Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau, untuk itu perlu diperhatikan kesiapan masing-masing pulau yang memiliki potensi wisata bahari untuk menerima wisatawan yang datang.

    "Persoalan Pulau Komodo kalau ada kapal datang membawa 2500 wisatawan, itu tidak bisa masuk semua. Yang tidak bisa masuk mau dikemanakan?" ujar Yanti. Menurutnya, pembatasan jumlah wisatawan ke Pulau Komodo adalah hal yang wajar untuk memelihara pulau.

    "Masuk Pulau Komodo harus dibatasi dan menurut saya harus begitu kalau tidak mau pulaunya rusak."

    Ia pun menyayangkan, destinasi wisata bahari yang telah ada saat ini juga belum dikelola dengan baik. Misalnya saja Gili Trawangan. Padahal potensi wisata bahari di kawasan seperti Gili Trawangan sangat besar untuk dikembangkan.

    "Gili Trawangan luar biasa airnya bersih banget tapi sampahnya juga luar biasa. Sedihnya minta ampun. Pengusaha mengeluh karena kapal banyak yang membuang sampah di tengah laut," tutur Yanti bercerita.

    Tak hanya Gili Trawangan, Pulau Lorens di Wakatobi pun juga mengalami nasib serupa. Pasalnya banyak sekali sampah yang berserakan di pinggir pantai yang berasal dari pembuangan di laut.

    Hal ini yang dikritisi oleh BPPI. Selain mengembangkan destinasinya, pemerintah diharapkan dapat menjaga keberlangsungan destinasi tersebut melalui beberapa hal kecil seperti kebersihan, kesehatan, dan keamanan. "Kalau kita enggak jeli dengan lingkungan, apalagi yang mau dijual," pungkas Yanti.

    "Satu hal kalau mau wisata bahari berkembang, jangan sampai merusak lingkungan," tegasnya. 

    0 komentar:

    Posting Komentar