Selasa, 24 Maret 2015

Tagged Under:

Fenomena Tanpa Bayangan dan Telur Berdiri Tegak di Pontianak

By: DoniN On: 07.33
  • Share The Gag
  • Fenomena Tanpa Bayangan dan Telur Berdiri Tegak di PontianakTugu Khatulistiwa Pontianak (Dok. id.wikipedia.org)
    Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dilalui garis khatulistiwa, tepatnya di Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat. Di sana, masyarakat bisa menyaksikan fenomena unik saat bayangan benda terhadap matahari menghilang setiap dua tahun sekali.

    Fenomena itu dikenal dengan istilah kulminasi matahari, yang terjadi pada 21-23 Maret dan 21-23 September setiap tahun. Ketika itu terjadi, bayangan benda di Pontianak seakan menghilang dan telur pun bisa berdiri tegak.

    Titik kulminasi matahari merupakan fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari tepat berada di atas kepala sehingga bayangan benda-benda di permukaan bumi tidak tampak. Kulminasi matahari juga menghasilkan gaya gravitasi yang cukup kuat sehingga bisa membuat telur berdiri tegak di titik nol derajat.

    Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak pun mengemas fenomena unik itu menjadi acara Pesona Kulminasi Matahari yang diselenggarakan pada tanggal yang sama setiap tahunnya di Tugu Khatulistiwa, seperti dilansir dari laman Indonesia.travel.Jika Anda juga penasaran menyaksikan saat bayangan menghilang sama sekali, datanglah langsung ke Pontianak pada 21-23 Maret mendatang.

    Selain Indonesia, kejadian serupa juga bisa ditemui di Afrika dan Amerika Latin. Di Afrika, garis khatulistiwa melewati empat negara, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, dan Somalia. Sedangkan di Amerika Latin, garis khatuliswatia melintasi Ekuador, Peru, Columbia dan Brasil.

    Namun, dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa, yaitu Pontianak.

    Untuk menentukan titik garis khatulistiwa, pada 1928 seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda melakukan ekspedisi internasional ke Pontianak. Pada tahun yang sama kemudian tugu dibangun berbentuk tonggak anak panah. Pada tahun 1990, tugu mengalami renovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran yang lebih besar dari tugu aslinya.

    Hasil pengukuran oleh tim BPPT menunjukkan bahwa Tugu Khatulistiwa saat ini berada pada posisi 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara dan 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur. Sementara posisi 0 derajat, 0 menit dan 0 detik ternyata melewati taman atau tepatnya 117 meter ke arah Sungai Kapuas dari arah tugu saat ini.

    0 komentar:

    Posting Komentar