Ilustrasi balon udara (Pixabay/White77)
Sebuah perusahaan swasta bernama World View terbilang unik, sebabnya dibentuk untuk mengirim wisatawan ke lapisan atmosfer Bumi.
Dikutip dari situs Popular Science, akomodasi yang disediakan perusahaan asal Tuscon, Arizona, Amerika Serikat ini tak biasa. Agar mampu terbang menuju lapisan stratosfer Bumi, World View tidak memakai pesawat antariksa, melainkan menggunakan balon udara raksasa.
Pada Jumat (27/2) lalu, World View mengadakan uji coba terbang menggunakan balon udara yang disematkan ke parafoil.
Parafoil sendiri adalah seperti parasut aerodinamis yang digelembungkan oleh angin. Balon udara tersebut berhasil diterbangkan setinggi 31.150 meter dan diklaim mengalahkan ketinggian parafoil pada umumnya.
Ketinggian tersebut dianggap menjadi titik ujung luar angkasa di mana para wisatawan bisa menikmati lengkungan Bumi dan langit gelap di atasnya. Uji coba terbang kala itu tidak mengangkut awak, namun membawa teknologi eksperimen dari dua universitas, yakni Montana University dan University of North Florid.
Montana University sendiri menyediakan sistem super komputer tahan lama serta tautan video berdefinisi tinggi. Sementara Universitas Florida Utara mengirimkan perangkat teknologi yang bisa bisa mengukur gas ozon stratosfer.
"Uji coba penerbangan balon udara parafoil pada ketinggian ini membuka kesempatan bagi kami untuk menerbangkan masyarakat dengan selamat ke pengujung antariksa, sekaligus melanjutkan riset dan program edukasi yang kami jalankan melalui akses ke lingkungan yang mendekati ruang angkasa," ujar Chief Technology Officer World View, Taber MacCallum.
Uji terbang tersebut juga menjadi kesempatan bagi World View untuk mengumumkan kerjasama baru dengan United Parachute Technologies, perusahaan teknologi yang menyediakan parafoil untuk perjalanan awak di masa depan.
Pihak World View berharap pada 2016 mendatang bisa mengirimkan gabungan balon parafoil bersama dengan kapsul yang menjuntai di bawahnya.
Cukup mahal untuk bisa mengikuti paket wisata ini. Karena, biaya perjalanan World View tersebut per orang dibanderol sekitar US$ 75 ribu atau setara Rp 974 juta.
Dikutip dari situs Popular Science, akomodasi yang disediakan perusahaan asal Tuscon, Arizona, Amerika Serikat ini tak biasa. Agar mampu terbang menuju lapisan stratosfer Bumi, World View tidak memakai pesawat antariksa, melainkan menggunakan balon udara raksasa.
Pada Jumat (27/2) lalu, World View mengadakan uji coba terbang menggunakan balon udara yang disematkan ke parafoil.
 Balon udara yang mengangkasa hingga lapisan luar Bumi (Dok: World View) |
Parafoil sendiri adalah seperti parasut aerodinamis yang digelembungkan oleh angin. Balon udara tersebut berhasil diterbangkan setinggi 31.150 meter dan diklaim mengalahkan ketinggian parafoil pada umumnya.
Ketinggian tersebut dianggap menjadi titik ujung luar angkasa di mana para wisatawan bisa menikmati lengkungan Bumi dan langit gelap di atasnya. Uji coba terbang kala itu tidak mengangkut awak, namun membawa teknologi eksperimen dari dua universitas, yakni Montana University dan University of North Florid.
Montana University sendiri menyediakan sistem super komputer tahan lama serta tautan video berdefinisi tinggi. Sementara Universitas Florida Utara mengirimkan perangkat teknologi yang bisa bisa mengukur gas ozon stratosfer.
"Uji coba penerbangan balon udara parafoil pada ketinggian ini membuka kesempatan bagi kami untuk menerbangkan masyarakat dengan selamat ke pengujung antariksa, sekaligus melanjutkan riset dan program edukasi yang kami jalankan melalui akses ke lingkungan yang mendekati ruang angkasa," ujar Chief Technology Officer World View, Taber MacCallum.
Uji terbang tersebut juga menjadi kesempatan bagi World View untuk mengumumkan kerjasama baru dengan United Parachute Technologies, perusahaan teknologi yang menyediakan parafoil untuk perjalanan awak di masa depan.
Pihak World View berharap pada 2016 mendatang bisa mengirimkan gabungan balon parafoil bersama dengan kapsul yang menjuntai di bawahnya.
Cukup mahal untuk bisa mengikuti paket wisata ini. Karena, biaya perjalanan World View tersebut per orang dibanderol sekitar US$ 75 ribu atau setara Rp 974 juta.
0 komentar:
Posting Komentar